Rabu, 18 September 2013

Mengenal Lebih Dekat AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ






KARAMAH AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad mengatakan:“Dan semulia-mulia karamah adalah istiqamah.”

Kali ini perkenankan kami menceritakan sedikit karamah termulia tersebut dari seorang yang mulia zaman ini, seorang Guru Mulia kita semua, al-Musnid al-Hafidz al-Habib Umar bin Hafidz BSA.

Karamah beliau yang sangat menonjol adalah istiqamah. Keistiqaman beliau sungguh luar biasa, sangat menjaga amal ibadah yang paling kecil sekalipun, dan tak mau lepas dengan sunnah di mana pun dan kapan pun.

Ketika shalat sunnah ba’diyah tak memungkinkannya untuk dilakukan di dalam masjid maka shalat ba’diyah ia lakukan di dalam mobil. Dzikir selepas shalat masih diteruskannya di atas kendaraan, bahkan di pesawat pun beliau masih tak mau lepas membaca al-Qurannya.

Beliau adalah seorang shalih yang senantiasa menjaga minimal 5 juz bacaan al-Quran setiap malam dalam Tahajjudnya, beliau tetap mengerjakan hal itu walau dalam safar (perjalanan) sekalipun.

Suatu waktu saat dalam perjalanan dakwah yang amat sangat melelahkan, yakni 12 acara dalam sehari, maka ketika semua yang bersama beliau masuk untuk beristirahat, ketika semua orang merebahkan tubuhnya seakan tanpa nyawa karena kelelahan, seorang dari mereka bangun dan melihat diantara beberapa orang yang bergelimpangan tak beraturan itu ada sosok yang berdiri dengan mendekatkan al-Quran ke mata beliau dengan penerangan yang sangat redup, membacanya dengan pelahan dalam shalat Tahajjudnya.

Demikian berlangsung hingga dekat waktu adzan Shubuh. Selesai dari shalat dan munajat, barulah beliau akan rebahan beberapa menit menanti adzan Shubuh tiba.

Dan masih banyak lagi karamah beliau yang merupakan ketaatan yang sangat sulit untuk diikuti kecuali oleh orang-orang yang dimuliakan Allah untuk mendapatkannya. Wallahu a’lam.


Dikutip dari: Santri Thoriqoh Mu'tabarroh Tanah Jawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar